Jika manusia mempunyai rasa tidak yakin keberhasilan
sesuatu yang dikerjakan sedangkan Allah selalu mengkabulkan sesuatu
sesuai dangan yang ia niatkan maka ia sudah berburuk sangka (
Su-udzzon ) terhadap Allah. Didalam hadits Qudsi, Allah berfirman:
"Aku tergantung pada prasangka hambaku " (Niat-sugesti )
terhadap diriku dan Aku selalu bersamanya apabila ia selalu mengingatku". Dalam Hadits lain Nabi bersabda : "Bahwa segala sesuatu perbuatan harus dilandaskan dengan niat dan perbuatan itu sesuai dengan apa yang diniatkan". (HR.Bukhari
Muslim) "Perbuatan seorang muslim yang dilandasi dengan niat
lebih baik daripada perbuatan yang tanpa niat".
2. D o ' a
Sesudah manusia niat mengerjakan sesuatu dan mempunyai rasa optimis (Husnu dzon)
terhadap Allah, maka manusia dituntut untuk berdoa memohon
diterima segala apa yang ia kerjakan karena Allah Maha Kuasa
sedangkan manusia makhluk yang sangat lemah yang selalu tergantung
kepada-Nya.
Sebagai makhluk Allah yang lemah, manusia sangatlah sombong jika tidak mau berdoa, Allah sangatlah murka terhadap orang-orang yang sombong. Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepadaku pasti Aku perkenankan". " Dan orang-orang yang sombong (tidak mau berdoa) kelak mereka akan masuk ke-neraka Jahanam secara hina" (Al-mukmin:60)
"Dan apabila hamba-hambaku menanyakan kepadamu tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat . Aku memperkenankan permohonan (
Doa ) seseorang bila ia memohon kepada-Ku. Karena itu hendaklah ia
mentaati segala perintahku dan beriman kepada-Ku semoga ia selalu
dalam kebenaran". (Al-baqarah:186)
Doa yang dikabulkan oleh Allah adalah doa yang dilakukan dengan Ikhlas, Khusyu penuh Tawadhu (Rendah hati), yakin akan diterima dan dilakukannya sesuai dengan tatacara doa yang baik.
"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan merendahkan diri dan suara lembut
(khusyu). Sesungguhnya Allah tidak menyenangi orang-orang yang
berlebihan". ( Al-a'rof:55 ). "Padahal mereka tidak
diperintahkan sesuatu melainkan untuk beribadah kepada Allah dengan
Ikhlas (tulus) dan Tekun". (Al-bayyinah:5). Menurut Ahli tafsir : Berdasarkan ayat diatas semua permohonan (doa) hamba
Allah pasti diterima, Cuma cara Allah mengabulkan doa hambanya
berbeda-beda. Ada tiga cara Allah mengkabulkan doa hambanya:
1. Dikabulkan Secara Langsung.
Doa yang langsung dikabulkan adalah doa hamba Allah yang sangat dekat kepada-Nya,
dilakukan dengan baik dan Allah menganggap permintaannya harus
segera dikabulkan. Doa para Wali Allah dan doa orang yang sedang
dianiaya sedangkan ia dalam keadaan lemah dan terdesak biasanya
Allah langsung mengabulkannya. "Ketahuilah sesungguhnya Wali-wali
Allah itu tidak merasa takut dan tidak pula merasa duka cita.
Mereka adalah orang-orang yang beriman dan bertaqwa.
Untuk mereka berita gembira dalam kehidupan didunia dan akhirat, tidak
ada perubahan sedikitpun dalam janji-janji Allah ( terhadapnya ).
Itulah keberuntungan yang sangat besar". ( Yunus:61-64 ). Sabda
Nabi: "Doanya orang yang teraniaya (lemah dan terdesak) tidak ada
Hijab / dinding antaranya dan Allah SWT".
2. Dikabulkan dengan Cara Berproses.
Allah mempunyai rahasia yang tersembunyi yang
tidak dapat diketahui hakikatnya oleh manusia kecuali atas kehendak-Nya,
manusia hanya diperintahkan untuk berdoa memohon sesuatu yang baik
. Allah SWT yang menentukan menurut kehendaknya yang Maha Kuasa.
Kata seorang Ahli tauhid: "Manusia hidup mempunyai harapan dan doa
sedangkan Allah mempunyai Irodat ( Kehendak )".
Secara Biologis manusia diciptakan Allah SWT mempunyai sifat tergesa-gesa
dan segala sesuatunya ingin secara ringkas dan cepat, padahal
segala sesuatu harus melalui proses ,jenjang dan ketekunan ( mujahadah ) yang tinggi untuk mendapatkan hasil yang baik dan sempurna. "Dan manusia itu diciptakan oleh Allah bersifat lemah". (An-nisa:28) "Sesungguhnya
manusia diciptakan dengan sifat gelisah dan kikir . Manakala ia
ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. Dan manakala mendapat
keuntungan ia menjadi kikir. Tidak demikian dengan orang-orang yang
mendirikan sholat". ( Al-maarij:19-22 ).
Apabila manusia memohon sesuatu, umpamanya: "Ya Allah sembuhkan penyakit kami atau Ya Allah berilah kami rizki yang melimpah" tanpa
diiringi dengan ketekunan berusaha dan tidak bertaqwa kepadaNya
maka Allah akan menunda terus sampai orang tersebut sungguh-sungguh
berusaha dan bertaqwa.sebab Allah maha tahu ,jika orang tersebut
doanya segera dikabulkan kemungkinan akan lupa kepadaNya dan
berbuat kejahatan.
3. Doanya disimpan sebagai Amal Shaleh.
Doa disamping bersifat memohon sesuatu
juga mempunyai Dimensi ibadah karena doa sesungguhnya adalah ibadah
yang mendapat pahala apabila dikerjakan dan pahala itu akan kita
ambil kelak diakhirat. Sabda Nabi : "Doa itu adalah ibadah". "Doa
adalah otaknya ibadah". Kata seorang pujangga: "Dunia ini tempat bercocok tanam dan akhirat tempat memetik hasilnya".
4. Ikhtiar (berusaha).......
Bersambung
....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar